BUPATI, KAPOLRES, KASATLANTAS DAN BAUR SIM SATLANTAS BATANG RAIH PENGHARGAAN MENPAN-RB

Berkat komitmen dan kerjasamanya dalam mewujudkan pelayanan pada masyarakat, Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Batang mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) RI yang diwaklil oleh Deputi Bidang Pelayanan Publik Prof. Dr. Diah Natalisa, Rabu (22/7/2020).

BATANG - Diah mengatakan selain penghargaan terwujudnya MPP pada Bupati Batang, pihaknya juga memberi penghargaan atas inovasi layanan Drive Thru untuk pelayanan SIM A dan SIM C. Penghargaan itu diterima  Kapolres Batang AKBP Abdul Waras, Kasatlantas Polres Batang AKP Doddy Triantoro dan Baur SIM Aiptu Purwo Wibowo.




"Kemen PAN-RB (Tjahjo Kumolo) mengatakan ada yang beda dengan MPP Batang yaitu Komitmen dan Drive Thru yang jadi satu–satunya di Indonesia yang hanya butuh waktu kurang dari 10 menit sim jadi," jelasnya.

Lebih lanjut, Diah menegaskan, kinerja harus dimotivasi karena hal-hal terkecil akan muncul ide-ide yang dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat," ucapnya.



Tujuan utama dibuatnya MPP ini selain mengintegrasikan pelayanan dalam satu lokasi dan memberikan kemudahan kepada masyarakat, di sisi lain juga memberikan kontribusi bahwa tidak hanya Jakarta dan Surabaya yang berhasil memperbaiki layanan publik, tapi seluruh Indonesia yang sejalan dengan harapan Menteri PAN-RB.

Diah menambahkan, pihak KemenPAN-RB ingin melakukan transformasi pelayanan publik. Apabila pelayanan semakin baik, tentu akan meningkatkan investasi.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Batang Wihaji menyampaikan, Pemkab memastikan akan memberikan dukungan sepenuhnya dalam bentuk perizinan untuk berinvestasi yang cepat dan mudah, namun tetap sesuai aturan.

“Kami akan berikan pelayanan terbaik, efektif, efisien dan sederhana. Saat ini sedang kita ciptakan one stop service-nya sekali duduk semua pelayanan selesai,” katanya.

"Bupati menambahkan, ada sejumlah perusahaan yang saat ini sedang berproses dalam melakukan perizinan untuk berinvestasi di Kabupaten Batang.

/S Anto Saputro


CEK FAKTA: 
TIDAK BENAR INDONESIA BORONG VAKSIN COVID-19 ASAL CHINA   

Beredar klaim Indonesia sudah memborong vaksin virus Corona baru (Covid-19) asal China. Klaim tersebut diunggah akun Facebook Abracham Vandick, pada 22 Juli 2020.

Unggahan berupa tautan artikel berjudul "WHO Sebut Belum Ada Vaksin Resmi Covid-19, Indonesia Malah Sudah Borong Vaksin Asal China" yang dimuat situs swarakyat.com, pada 21 Juli 2020.


Berikut isinya:

"Semenjak pandemi Corona (Covid-19) mewabah hampir di seluruh pelosok dunia, berbagai pihak pun berlomba-lomba mencari vaksin penawar virus ini.
Hingga saat ini, virus Corona jenis baru atau Sars-CoV-2 belum ditemukan vaksinnya. Begitu seperti yang dikatakan oleh WHO.
Kabar yang terbaru, vaksin virus Corona dari China telah tiba di Tanah Air. Vaksin ini tiba dari Perusahaan Sinovac asal China.
Mengonfirmasi kedatangan vaksin tersebut, Pejabat Pelaksana Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah mengatakan vaksin itu telah tiba di Indonesia pada Minggu kemarin (19/7/2020).
“Betul, sudah tiba kemarin,” kata Faizasyah, Senin (20/7/2020). Vaksin corona buatan Sinovac merupakan salah satu kandidat terdepan dalam upaya pengobatan virus corona. Vaksin virus Corona ini telah memasuki uji coba fase III pada awal Juli dan menjadi salah satu vaksin yang akan memasuki uji coba tahap akhir. Di Indonesia, Sinovac Biotech bekerja sama dengan Biofarma untuk melakukan uji coba tahap III, untuk melihat tingkat keampuhannya.
Bio Farma mengumumkan bakal melakukan uji klinis vaksin Juli 2020 ini dan dikembangkan bersama Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (FK Unpad) Bandung.
"Uji klinis phase 3 nanti kita lakukan bersama dengan FK Unpad. Rencana akan dimulai bulan Juli 2020," ujar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir.
Honesti menjelaskan bahwa uji klinis vaksin ini akan diujicobakan langsung ke manusia untuk mengetahui efektivitas dan keamanannya dalam mencegah virus tersebut menginfeksi inangnya.
Untuk bibit dan konsentrat vaksin dari Sinovac atau yang dibawa dari China.
"Vaksin untuk uji klinis dari Sinovac, untuk produksi kita menggunakan bulk vaksin dari mereka juga," tambahnya.
Rencananya, Bio Farma bersama Sinovac bakal mulai aktif memproduksi vaksin COVID-19 ini pada Kuartal I-2021 mendatang.
"Transfer teknologi pada saat proses produksi vaksin kuartal I-2021," imbuhnya.
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah Penanganan virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto angkat bicara terkait kedatangan vaksin tersebut.
Menurutnya, vaksin tersebut bukan dari Kementerian Kesehatan yang mendatangkan.
“Sementara bukan Kemenkes yang mendatangkan,” katanya saat dikonfirmasi , Senin (20/7/2020). Oleh karena itu, Yuri juga masih mencari informasi terkait kabar vaksin virus Covid-19 yang telah tiba di Indonesia.“Sedang kita carikan infonya,” jelas Yuri. Sebelumnya, Indonesia melakukan sejumlah cara untuk mengembangkan vaksin Covid-19 di Tanah Air. Selain memanfaatkan lembaga penelitian di dalam negeri dan perguruan-perguruan tinggi seperti Lembaga Biologi Molekurar (LBM) Eijkman, Balitbangkes, Biofarma dan Universitas Airlangga."

Benarkah Indonesia memborong vaksin dari China? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.


Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim Indonesia memborong vaksi dari China menggunakan Google Search dengan kata kunci 'vaksin virus Corona dari China telah tiba di Indonesia'. Kata kunci tersebut berasal dari artikel klaim.

Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Calon Vaksin Covid-19 dari China Tiba di Indonesia" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 20 Juli 2020.

Dalam artikel tersebut Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menyatakan, vaksin corona (Covid-19) dari Sinovac Biotech, China, sudah tiba di Indonesia.

Saat ini, vaksin tersebut sedang menjalani proses uji klinis tahap 3 di Bio Farma.

"Ya, memang vaksin Sinovac sudah sampai di Indonesia, sekarang dalam proses uji klinis tahap 3 di Bio Farma," ujar Arya kepada awak media, Senin (20/7/2020).

Adapun, Bio Farma ditunjuk sebagai pihak yang melakukan uji klinis karena perusahaan farmasi pelat merah ini sudah diakui kemampuannya dalam meracik hingga menguji ketahanan vaksin.

"Jangan heran kalau Bio Farma memang dipercaya beberapa negara untuk diikutsertakan. Memang kita tahu juga, virus yang ada di Indonesi bisa saja berbeda dengan di Tiongkok, itu yang kita lakukan tes genis, apakah vaksin ini cocok mematikan virus di Indonesia atau tidak," ujarnya.

Penelusuran juga mengarah ke artikel berjudul "Calon Vaksin Corona COVID-19 dari China Akan Diuji ke Manusia di Indonesia" yang dimuat situs liputan6.com, pada 20 Juli 2020.

Situs tersebut menjelaskan, Perusahaan China Sinovac melakukan kolaborasi ke beberapa negara untuk menjalankan uji klinis tahap 3 dari vaksin Virus Corona (COVID-19). Indonesia adalah salah satu yang ikut terlibat.

Pemerintah telah mengumumkan bahwa kemarin vaksin dari Sinovac telah tiba ke Indonesia.

"Tibanya kemarin. Jumlah persisnya saya tidak ada informasi," ujar (Plt.) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah kepada Liputan6.com, Senin (20/7/2020).

Vaksin corona dari Sinovac ini rencananya akan melalui pengujian. PT Bio Farma (Persero) akan mengawasi jalannya pengujian.


Kesimpulan

Klaim Indonesia sudah memborong vaksin asal China tidak benar.

Perusahaan Sinovac Biotech, China, mendatangkan calon vaksin ke Indonesia untuk diuji coba berkolaborasi dengan PT Bio Farma (Persero).

Sumber


Lebih baru Lebih lama